Mengapa demikian?
Ok, first thing first, sebelum masuk ke pembahasannya, berikut display bukunya ;
Judul :SLOW
Tebal : 176
Editor-at-Large : Ben Soebiakto
Editor : David Irianto, Primo Rizky, Gupta Sitorus
Penerbit : Studio Geometry
Tahun : 2019
Yang membuat lebih menarik, setiap value yang ingin disampaikan di buku ini akan diisi oleh beberapa kontributor. Satu kontributor, satu value. Persepsi dan pengalaman hidup yang berbeda-beda ini yang membuat buku ini semakin kaya, imho.
Yang membuat lebih menarik, setiap value yang ingin disampaikan di buku ini akan diisi oleh beberapa kontributor. Satu kontributor, satu value. Persepsi dan pengalaman hidup yang berbeda-beda ini yang membuat buku ini semakin kaya, imho.
....where i started
Aku akhir-akhir ini sedang belajar tentang konsep hidup minimalis. Yang menarik dari konsep hidup minimalis ini adalah mengajari kita bagaimana cara kita menyederhanakan hidup, salah satunya dari barang. Ternyata, banyaknya barang tidak lantas membuat kita bahagia. Apa iya? Karena rasa penasaranku tersebut, aku mulai mensortir baju-baju dan barang-barang yang gak terlalu penting di kamar. Based on my eperience, konsep meminimalisir (yang saya mulai dari lemari) ini secara otomatis akan membuat saya lebih hemat. Anyway, dulu saya hobi thrifting. Saking murahnya, aku jadi numpuk banyak baju. Selain itu banyak juga yang cuma gila brand atau pengen aja karena lucu. Tahukah kamu? Beli barang hanya karena lucu akan membuat kita lebih banyak nyeselnya. Hahaha.
Menemukan "Slow Living"
Pertama kali membaca kalimat di buku yang di display Gramedia, ada kalimat yang kurang lebih bunyinya begini : "Ada sesuatu dalam kesibukan yang menjadikan kita seakan punya nilai lebih. Semakin sibuk, semakin hebat. Yang banyak menghabiskan waktu untuk bersantai justru kerap kali dijuluki sebagai pemalas atau pengangguran."
Ada satu hal yang melekat di diri aku ketika sedang menikmati waktu luang : Kamu ngapain gini gini aja. Tuh lihat si A udah punya rumah sendiri, udah promosi di umur sekian. Kamu tuh useless kalau gini terus. Terus ujung-ujungnya insecure dan gak sayang sama diri sendiri. Ini diri aku yang kemarin-kemarin. Seolah-olah diem aja rehat itu salah!
Konsep slow living ini juga merubah persepsiku tentang "Don't live in rush, slow!". We have a perfect timing. Si Bambang sudah umroh di umur dia yang 22, it's his time. Maybe yours will be in 27.
"Slow living adalah tentang fokus menikmati setiap waktu yang terlewati dalam hidup, dan merasakan momen-momen yang tercipta."
Korelasi konsep diatas dan konsep hidup minimalis adalah jelas nyata menurutku. Lembar pertama dalam buku ini udah bisa ngasih aku benang merah. Kenapa? Karena hidup minimalis ini juga akan menyederhanakan konsep berpikir kita. Dan slow living ini adalah salah satu alat untuk tetap berpikir sederhana dan tetap enjoy dalam menjalani hidup.
Menurutku, semua kesederhanaan itu selalu indah dan menenangkan. Dengan menerapkan segala sesuatu yang serba "sederhana" i found mindfulness in my life.
Keyword
Ada beberapa keyword di buku ini yang aku simpulkan.
- Slow Living
- Mindfulness
- Self, Circle, Society
- Balance
- Sederhana
- Bersyukur
- Ikhlas
- Legacy
How This Book Inspired Me a Lot
Rasanya bahagia banget bisa nulis review buku tahun ini. Meskipun sederhana sekali dna jauh dari standar review buku pakem pada umumnya, tapi aku antusias banget menanggapi Collab antara anisanuha.com dan Bandung Hijab Blogger yang bertema My June Favorite. Why? Karena di bulan Juni kemarin aku diperkenalkan dengan buku putih yang banyak merubah hidupku.
Beberapa bulan setelah lulus kuliah, lalu menapaki dunia karir, lalu mulai kenal dengan konsep sederhana nan menyejukkan ini membuat aku makin nikmat menjalani hidup. Hidup yang Allah beri ini patut disyukuri dengan cara kita menikmatinya se-mindful mungkin, sesederhana mungkin namun tetap memberi manfaat untuk banyak orang.
Jadi, bagaimana kalian menjalani hidup? Sudah menerapkannya kah atau mungkin ada konsep lain yang harus aku pelajari?
Thank you so much for reading. Cheers x
aku lumayan tertarik buku ini slow konsepnya lumayan menarik
BalasHapusBukunya menarik banget dan sangat inspiratif
BalasHapusJadi pgn baca bukunya apalagi yg slow living itu jd terinspirasi
BalasHapusSetuju sama kata katanya terutama bagian "Don't live in rush, slow!". We have a perfect timing. Yang penting kita bisa menikmati hidup sebaik baiknya ya.
BalasHapusAku baca satu persatu kata kata kamu beb, dan mendadak jadi pengen punya target baca buku juga tiap bulan, terus beneran cari buku slow living ini, dan nanya sama kamu beli dimana juga berapaan beb hehe, serius beb, jadi bikin aku tiba-tiba kepikiran juga loh konsep hidup minimalis itu..
BalasHapusMasyaAllah baca ini pagi-pagi lagi disekolah berasa dibangkitkan lagi semangat dan bersyukur. Seperti statusku yang kemaren renungan diri, dikasih kerjaan yang bikin kita sibuk, akunya kaweur, pusing, rieut tapi pas Allah kasih kerjaan yang "slow" aku malah tunduh dan tetep ngeluh. Intinya bener bersyukur, jalanin hidup ini dengan sederhana. Thanks for sharing nuha
BalasHapuswaahhh ini sihh aku jadi pengen bgt baca buku nyaa.. nyarii ahhh..
BalasHapusSebagai sesama pejuang minimalis, aku jadi tertatik banget sama buku ini. Supaya makin mantap untuk tetap istiqomah dengan minimalis lifestyle. Hanupis geulish
BalasHapusSukaa sama pengertiannya kalimat ini Slow living adalah tentang fokus menikmati setiap waktu yang terlewati dalam hidup, dan merasakan momen-momen yang tercipta
BalasHapusWaaah nyimak juga tentang hidup minimalis ya? tentang slow konsep Lae setuju. Btw kayanya buku ini masuk ke wishlist buku yg mau dibeli, sambil nyortir buku2 yg udah waktunya diturunkan ��
BalasHapusca pertama aku mau bilang kalau headernya bagus banget, bikin dimana kalau blh tau?
BalasHapuskedua, ini bukku cakep banget aku juga lagi belajar dari youtubenya tapi aku gatau ada bukunya so pengen ke gramed besok
Cha ak pernah baca tentang konsep slow living ini, salah satunya tentang menghindari melakukan sesuatu dengan multitasking. Ingin rasanya nyoba seperti itu, tapi apa daya kayanya ga kan bisa :-(
BalasHapusPengen juga punya target satu bulan satu buku, tapi susah cari waktu nya, kerana riweuh perbudakan hehe.
BalasHapusAku baru tau tentang konsep ini, dari beberapa poin yang disebutkan sebenernya udah pernah aku jalani sih. Andai banyak orang yang tau konsep ini, cencu aku tidak akan pusing omongan orang2 yang syelalu membanding2kan dengan yang lain.
Wah bukunya okeey nih jadi penasaran juga nih
BalasHapuswahh kayaknya bagus bnget nih bukunya menarik&inspiratif ya
BalasHapusKeren bukunya, kesimpulan saya konsep ini mengajarkan untuk qonaah
BalasHapusKak mau nanya, quotes yang kk liat di dibuku display gramedia itu buku apa ya?? Apa itu salah satu quotes di dalam buku slow?
BalasHapussaya lupa...quotes yang mana ya hehe.
Hapus