Lifestyle | Cara Merencanakan Keuangan ala Gaji Pas Pasan


Anda senasib dengan saya? Gaji pas-pasan cuma cukup buat beli bensin, makan, sama thai tea doang? Oh, no worry...Ms Nisa will give you best advice for it!

Seperti bulan-bulan sebelumnya, postingan ini adalah kolaborasi antara anisanuha.com dan Bandung Hjab Blogger dengan tema "Financial Planning".


Sebelumnya aku akan garis bawahi ya, bahwa gaji pas-pas an yang aku maksud disini adalah gaji UMK. Gak perlu aku jelasin berapa nominalnya, pasti temen-temen udah bisa ngebayangin berapa gaji UMK itu karena setiap kota jumlahnya berbeda-beda. Tentunya, expenses dan rate harga setiap kota juga berbeda makanya jumlahnya juga ada yang kelihatan dikit ada yang kelihatan banyak. Tapi dont be worry, rumput tetangga emang selalu terlihat lebih hijau. Kita ambil kasus, misalnya Pak A mendapat gaji 2x lipat daripada kita tetapi uangnya harus dibagi untuk biaya sekolah, biaya kesehatan anaknya, biaya buku, dsb. Sedangkan si A mendapat gaji yang lebih rendah tetapi kebutuhannya hanya sekedar untuk membiayai dirinya sendiri. Tentunya setiap jumlah uang yang dihasilkan/diterima seseorang akan mempunyai keputusan finansial sendiri. Nah, ukuran keputusan finansial yang akan aku paparkan disini adalah keputusan seorang Mbak Mbak yang masih menggunakan keuangannya untuk dirinya sendiri guna kebutuhan primer dan printilan seperti skinker, nonton, nongki, makan enak, dsb. Tolong ibu-ibu di luar sana jangan marahin saya dolooo yaaaaaa, maklum anak muda masih mikir seneng-senengnya aja :D

Keputusan Finansial

Karena saya masih tinggal bersama orangtua, tentunya uang makan sangat bisa di kompres apalagi kalau pas lagi puasa seperti ini. Biasanya aku sarapan di rumah, kalau gak puasa makan siang di dekat-dekat kantor, makan malam sudah di rumah lagi. Makan siangnya pun biasanya cuma jajan soto atau makan apa yang ada. Jadi untuk uang makan AMAN!

Selanjutnya kebutuhan lain biasanya saya breakdown lagi

1. Bensin
2. Uang Weekend
3. Tabungan Travelling
4. Tabungan Umum
5. Biaya buat Wishlist Skincare/Make Up

Seperti yang aku jelasin sebelumnya, keputusan finansial orang beda-beda tergantung dengan apa yang menurutnya penting. Menurutku biaya weekend buat main atau nge mall tuh penting banget mengingat aku emang suka main dan "KERJAAN ITU BUTUH BANGET JEDA BUAT BERNAPAS". Monmaap jadi ngegas nih HAHAHAHAH :D

Anggaran kesehatan dan pendidikan saya skip dulu, alhamdulillah aku sehat wal afiat dan jarang masuk rumah sakit. Kalau pun iya untuk sementara budget ini masih menjadi budget Ibuk hehe.

Untuk tabungan umum biasanya sudah aku anggarkan sebelumnya, jadi sebelum gaji dipakai buat jajan harus disisihkan untuk menabung karena kalau tidak seperti itu susah sekali buat aku nabung apalagi kalau dikit-dikit gesek. Tabungan umum ini juga jumlahnya mungkin hanya 10-20% dari gaji pokok jadi gak terlalu besar. 

Gunakan Rekening yang Berbeda

Sejauh ini cara menggunakan rekening yang berbeda lumayan manjur. Temen-temen juga pasti beberapa sudah menerapkannya. Aku punya rekening cuma 3 : rekening pertama untuk gaji pokok, rekening kedua untuk uang tambahan dan uang tabungan umum, rekening terakhir saya dedikasikan untuk travelling. Wait, mungkin beberapa kalian ada yang heran kenapa saya "ngotot" banget buat biaya travelling ini. Well, aku sadar diri banget sih buat gaji pas-pasan saya buat liburan itu butuh perjuangan ekstra jadi memang sengaja biar wishlist tercapai tanpa diganggu gugat sama kebutuhan gak penting yang seringkali ditarik secara impulsif.

Hindari Impulsive Shopping!

Wah, ini PR banget, sih. Diriku sendiri pun masih sangat sulit buat gak jajan-jajan dadakan. Tapi ini bisa diminimalisir kok misalnya "dengan gak jajan barang barang yang cuma menurut kita lucu". Pengalaman selama beberapa abad sih biasanya beli barang kaya gini ujung-ujungnya cuma gak guna di kamar wkwk. Kalau nge mall biasanya udah aku anggarin, biasanya Rp 100.000 per nge mall nya buat jajan. Lumayan lah bisa buat beli chatime satu, bayar parkir, sisanya jajan mi telur aja di warung deket parkiran ehehehhe. MANTAP!

Hidup Minimalis

Sebagai anak magang yang sadar diri kalau gajinya juga minimalis, konsep "Hidup Minimalis" yang ditulis oleh Francine Jay bekerja untuk mindsetku saat ini. "Banyak barang tidak lantas membuat hidup kita bahagia" atau "Jika anda kehilangan satu barang dan satu barang tersebut tidak lantas membuat hidup anda kacau, maka sebenarnya barang itu gak penting penting amat" adalah 2 kata yang nyantol di kepala saat ini. So, hidup "Konsep Hidup Minimalis" :D

Jika Tidak Menambah Gaji, Turunkan Gaya Hidup Anda

Quotes ini pernah aku baca beberapa tahun yang lalu. Alhamdulillah gaya hidupku gak high banget jadi ya selow aja mau makan di warteg atau padang. Hehehehe. Tapi quotes diatas makes sense juga. Selama ini yang bagus untuk dilakukan adalah kalau sadar diri gaji hanya pas-pasan ya mencari uang tambahan dari freelance. Aku pernah freelance di sebuah komunitas untuk menjadi EO juga menjadi part-time blogger yang lumayan menambah pundi-pundi rupiah. Kalau keuangan sedang stuck, ya di kompres kebutuhan-kebutuhan yang kurang perlu. Misalnya puasa ke XXI dulu atau gak jajan chatime doloooo :D

Inti dari sebuah inti adalah jajanlah sesuai kemampuan diri. Jangan sampai ngutang sana sini cuam buat memenuhi gaya hidup atau masuk pada circle tertentu. Boleh-boleh aja sih hutang, tapi harus pakai perhitungan. Misalnya hutang bank yang digunakan untuk modal usaha dan akan diputar kembali. Jangan sampe juga yang hutang bisa jadi lebih galak daripada yang ngasih hutang. Hiiii serem!

Sekian saran dari kesotoy-an saya, maaf kalau masih berantakan. Maaf juga gak rinci. Tapi semoga sharing ini bermanfaat ya temen-temen pejuang skincare! Hahahaha.

Cheers x

7 komentar

  1. Cara berfikir yang simpel gaya hidup pas minimalis Bunda suka.

    BalasHapus
  2. Poin terakhir itu 'ngena' banget ya.. Gaya hidup itu harus menyesuaikan dengan pendapatan, ga boleh dibalik... Hihihi

    BalasHapus
  3. Setuju banget jih sama steatmentnya teh, keren keren...

    BalasHapus
  4. Benerrr.. Kalau 1 barang ilang dan ternyata ga ganggu ke kehidupan kita. Ya berarti tu barang ga penting yak

    BalasHapus
  5. aku juga pake metode yg sama, sisihin gaji dulu buat nabung baru sisanya dipake jajan wkwk

    BalasHapus
  6. i wish i can do that. hahaha sekarang udah nikah,hamil dan lagi mau nabung buat dede. sebelumnya kerja 2 tempat dan masih minta jajan ke ibuk. sekarang? jobless tapi gaya hidup mau dturunin engap2. hahahah

    BalasHapus