I learn what I don't know, I write what I see, what I read, what I think
Mungkin sebait itu adalah kalimat pembuka paling baik untuk mengawali tulisan saya pada hari ini. Di pagi yang sangat mesra -- dingin, memukau, menyambut para pengais rizki dan ilmu dalam mengawali langkahnya.
Pagi ini juga saya juga sudah mendengar suara merdu dari mr Salim A Fillah, dimana lagi kalau bukan di Youtube. Meskipun domisili kami sama-sama di Yogyakarta, tapi belum pernah sekalipun saya bertemu atau mendengarkan kajian langsung dari beliau. Padahal teman-teman saya sering bilang 'Ih masa belum pernah sih. Aku aja sering loh kajian yang ngisi ustad itu sampe dapet tandatangannya juga malahan' atau 'Ke Jogokariyan aja'. Iya, sih .. mungkin dulu gampang buat ditemuin di masjid, tapi saya yakin sekarang ustad itu jam terbangnya udah tinggi banget :D
Mengutip dari deskripsi beliau di websitenya, saya jadi merasakan manfaat menulis apa yang selama ini saya alami. Saya memulai menulis semenjak SD dan mulai intense semenjak MTs. Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi penulis atau pengisi kolom terkenal, atau bahkan menjadi penulis script film, saya tidak pernah berfiki sejauh itu -- yang saya lakukan hanya : melakukan apa yang saya mau dan suka. Dari situ saya tahu bahwa kemampuan saya adalah menulis.
Sepanjang perjalanan bertahun-tahun menulis itu, saya sering melihat note-note saya di masa sedang lugu-lugunya. Sering tertawa sendiri, ah betapa bodohnya saya atau menganggap bahwa tulisan saya itu penuh dengan basa-basi yang gak ada intinya. Tapi itu adalah hal yang tidak perlu disesali, karena dengan membaca per timeline, anda atau tepatnya kita akan tahu bagaimana perkembangan pengetahuan kita yang kita tulis. Semakin dipoles, semakin bagus.
Menurut saya, tulisan adalah segala intisari dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita baca .. lalu dengan bahasa kita dan pemahaman kita, kita tuangkan dengan tulisan sedemikian rupa agar tulisan itu menjadi singkat dan berbobot. Ibarat membuat jus, kita akan memasukkan semua buah-buahan, sedangkan yang kita minum hanya sarinya saja, dan sari itu diibaratkan sebagai apa yang kita tulis. Kurang lebih seperti itu.
Mengutip dari kata Raditya Dika 'Entah mereka butuh apa engga, yang penting lo selalu ada buat mereka'. Ini adalah apa yang saya tekuni semenjak berthaun-tahun lalu, menulis hal entah penting atau tidak, entah mereka membaca atau tidak, yang penting saya ada. Siapa sangka suatu saat ada teman atau surfer yang menemukan blog saya, lalu dari artikel yang saya tulis, mereka jadi tahu, mereka jadi belajar -- atau bahkan mengoreksi kekurangan dari tulisan saya yang masih berantakan. Who knows?
Disini kami sama-sama belajar.
Mempercantik ilmu, mempercantik hati, atau bahkan mungkin ada yang terdapat dari diri saya yang melenceng dari apa yang saya tulis itu adala teguran yang baik :)
Selamat pagi, selamat beraktifitas. Salam super !
Tidak ada komentar